Laman

Ikutilah polling yang saya sediakan ----- Kirimkan kritik dan saran Anda ke kolom chat "Cangkru'an" ----- Jika ada link/gambar yang rusak, harap beritahu admin ----- Jika ada postingan yang salah harap dibetulkan di kotak komentar ----- Jalin persahabatan dengan bertukar link dengan blog ini
MER-C PEDULI PALESTINA

Kamis, 01 April 2010

Perjalanan Abadi (Bag. 1)

Ini adalah perjalanan seorang mukmin hingga sampai ke surga, tidak semudah yang dibayangkan, didalamnya terdapat banyak rintangan, dan semua tergantung amal yang dikerjakan selama di dunia.

Alam Kubur

Awal persinggahan menuju ke akhirat. Ia merupakan lubang neraka bagi orang kafir dan orang munafik,
namun merupakan taman bagi orang mukmin. Ada siksa di dalam kubur atas beberapa maksiat, seperti: tidak membersihkan diri dari air kencing, mengadu domba, berkhianat dalam hal rampasan perang, dusta, tidur melalaikan shalat, tidak membaca al-Qur'an, berzina, homoseksual, riba, tidak membayar hutang dan sebagainya. Yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur adalah: amal shaleh yang ikhlas karena Allah, berlindung kepada Allah dari siksa kubur, membaca surat al-Mulk, dan sebagainya. Yang dilindungi dari siksa kubur adalah: orang yang mati syahid, orang yang menjaga perbatasan dari musuh, orang yang meninggal pada hari Jum'at, orang yang meninggal karena menderita sakit perut, dan sebagainya.

Tiupan Sangkakala
Ialah sangkakala besar yang dikulum oleh Israfil, menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya, yaitu: tiupan faza' (kematian), berdasarkan firman Allah swt.:

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. an-Naml: 87) Maka hancurlah alam semesta. Kemudian setelah empat puluh masa ditiuplah dengan tiupan ba'ts (kebangkitan), berdasarkan firman Allah swt.:

“Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. az-Zumar: 68)

Hari Kebangkitan
Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuhlah jasad-jasad (dari sebiji tulang pangkal ekor) dan menjadi ciptaan baru yang tidak mati. Mereka dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki dan tidak berpakaian. Mereka dapat melihat para malaikat dan jin, dibangkitkan sesuai dengan amal perbuatan mereka.

Padang Mahsyar
Allah mengumpulkan semua makhluk untuk dihisab. Mereka semua berada dalam kondisi ketakutan seperti orang mabuk, pada hari yang agung lamanya setara dengan lima puluh ribu tahun. Seakan-akan dunia mereka hanyalah sesaat saja. Matahari menjadi dekat sejauh satu mil, dan manusia tenggelam dalam keringat mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Pada hari itu terjadi perseteruan antara orangorang yang lemah dan para pembesar mereka (ketika di dunia). Orang kafir berseteru dengan sesamanya, dengan setannya dan dengan anak buahnya dan mereka saling melaknat. Orang yang zhalim akan menggigit kedua tangannya. Neraka Jahannam pun didatangkan, ditarik dengan tujuh puluh ribu tali kekang, setiap tali kekang ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat. Jika orang kafir melihatnya, ia berharap menjadikan dirinya sebagai tebusan atau menjadi debu. Adapun para pelaku maksiat, maka orang yang tidak membayar zakat, hartanya dijadikan lempengan api lalu ia disetrka dengannya. Sedang orang-orang yang sombong dan angkuh, mereka dikumpulkan bagaikan semut. Para pelanggar janji, pengkhianat dan perampas harta orang lain akan diungkap kejahatannya, dan pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan. Adapun orang-orang yang bertakwa, hal itu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan shalat Zhuhur.

Syafa'at
Syafa'at Uzhma (agung): khusus bagi Nabi kita saw. untuk semua umat manusia pada hari mahsyar agar dibebaskan dari malapetaka yang hebat dan segera dihisab. Syafa'at 'Ammah (umum) adalah bagi Nabi saw. dan selain beliau, seperti mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka dan mengangkat derajat mereka.

Hisab (Perhitungan)
Manusia dihadapkan kepada Rabb mereka dengan bershaf-shaf. Kemudian diperlihatkan kepada mereka amal perbuatan mereka, dan mereka dimintai pertanggungjawabannya. Mereka pun akan dimintai pertanggung-jawaban atas umur, masa muda, harta benda, ilmu dan janji. Juga akan ditanya tentang kenikmatan, pendengaran, penglihatan dan hati. Orang kafir dan orang munafik akan dihisab di hadapan seluruh makhluk, untuk mempermalukan mereka dan menegakkan hujah atas mereka, dan agar manusia, bumi, hari dan malam, harta benda, malaikan dan seluruh anggota badan menjadi saksi atas diri mereka sehingga terbuktilah dosadosa mereka dan mereka pun mengakuinya. Sedangkan orang mukmin, Allah akan menghisabnya secara berduaan dengannya. Maka Allah akan memberitahukan kepadanya segala dosa dan ia pun akan mengakuinya, sehingga ketika ia melihat dirinya pasti akan binasa, Allah berfirman kepadanya: “Aku telah menutupi dosa-dosamu itu di dunia, dan Aku mengampuninya bagimu pada hari ini”.

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

Catatan Amal
Kemudian catatan amal perbuatan manusia pun dibagikan, maka mereka menerima suatu kitab yang disifati:

“Tidak meninggalkan sesuatu kecil dan tidak (pula) sesuatu besar, melainkan ia mencatat semuanya.” (al-Kahfi: 49) Orang mukmin menerimanya dengan tangan kanan, sedang orang kafir dan munafik menerimanya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya.

Mizan (Neraca)
Kemudian amal perbuatan semua makhluk ditimbang untuk diberikan kepada mereka balasannya, dengan timbangan yang hakiki dan sangat teliti. Neraca ini mempunyai dua piringan, menjadi berat dengan amal-amal perbuatan yang sesuai dengan syari'at dan ikhlas karena Allah. Di antara yang memberatkan neraca tersebut adalah ucapan‫“ ‬Laa ilaaha Illallah” (tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), akhlak yang baik, dan dzikir seperti bacaan: ‫ ‬Alhamdulillah”‬ ‫“‬Subhanallahi wa Bihamdihi,
Subhanallahil 'Azhim” (Maha Suci Allah dan puji untuk Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung). Umat manusia menerima putusan sesuai dengan kebaikan dan kejelekan mereka.

  

0 Comments:

Posting Komentar